Kamis, 22 Agustus 2013

Belajar Nyetir Mobil




Menguasai teknik menyetir mobil dan menjaga perilaku berkendara niscaya dapat menghindarkan pengemudi dari risiko mencelakai orang lain. Teori ini berlaku untuk semua orang di balik kemudi, laki-laki ataupun perempuan. “Sayangnya, di Indonesia, kebanyakan pengemudi tidak membaca teori dasar mengemudi dan hanya belajar praktiknya saja,” sesal pembalap kawakan Aswin Bahar.

Lantas, bagaimana agar setiap pengemudi aman sejak menstarter mobilnya? Praktikkan saja tips dari Aswin berikut ini:
  • Sebelum naik ke mobil, lakukan senam-senam kecil. Pastikan tubuh dalam kondisi fit.
  • Setelah itu, jangan langsung masuk mobil. Berputarlah mengelilingi mobil. Cek kondisi mobil. Lihat ban mobil, apakah ada yang kempes atau bocor. Lalu, buka kap mobil seminggu sekali untuk mengecek elemen penunjang kinerja mesin.
  • Masuklah ke mobil, atur jarak duduk dengan setir. Lalu, pasang sabuk pengaman dengan benar. Lanjutkan dengan menyalakan mesin mobil. Jangan langsung dijalankan mobilnya, namun tunggu beberapa saat agar mesin mobil panas
  • Atur kecepatan mobil sekitar 40 kilometer per jam. Selain itu, atur pula jarak mobil Anda dengan mobil di depan, sisakan ruang sebanyak dua mobil.
  • Lemparkan pandangan sejauh mata memandang. Gunakan jam terbang untuk menafsirkan arah gerak kendaraan lain berikut kecepatannya.
  • Gunakan kaca spion untuk melihat ke belakang, tengah, ke kiri, serta ke kanan. Minimal, lihat kaca spion setiap delapan detik. “Kaca spion jangan dipakai berkaca saja,” celetuk Aswin yang sudah 47 tahun berkiprah di dunia balap.
  • Saat mengemudi, hindari penggunaan sepatu berhak tinggi. Juga, jangan lepas dan menaruh sepatu di dekat rem. Sepatu itu bukan tak mungkin akan menyangkut di rem.


Sumber : Republika.co.id