Jumat, 08 November 2013
Belajar Motor Kopling
Kebanyakan motor yang memiliki kopling manual adalah motor sport, moge (motor gede), motor laki (dalam Bahasa Jawa : sepeda motor lanang), dan ada juga beberapa motor bebek yang berkopling manual. Motor dengan kopling manual mempunyai kekurangan jika dibandingkan dengan motor matic atau motor tanpa kopling manual, kekurangannya yaitu bagi pengendaranya yang lebih mudah capek karena pemakaiannya yang sedikit susah. Tetapi hal inilah yang membuat pengendaranya menganggap hal ini sebagai tantangan.
Tetapi tidak ada salahnya jika anda Belajar tips memakai motor matic ataupun untuk Belajar menggunakan motor tanpa kopling manual.
Ketentuan rata-rata motor berkopling manual
Handle gas di tangan kanan.
Tuas rem di depan tangan kanan.
Tuas kopling di depan tangan kiri.
Pedal rem di depan kaki kanan.
Pedal gigi/persneling di depan kaki kiri.
Tombol double starter di kanan tangan
Pedal kick starter di kaki kanan.
11 cara dasar mengendarai motor berkopling manual
Tancapkan kunci dan putar diposisi ON.
Pastikan gigi di posisi netral (biasanya ditandai dengan lampu indikator N berwarna hijau dalam keadaan menyala).
Starter atau nyalakan mesin (double starter atau kick starter).
Biarkan mesin menyala selama 1 menit agar panas.
Sebelum menjalankan motor, tarik dan tahan tuas kopling.
Injak pedal gigi untuk mengganti ke posisi gigi satu.
Lepas tuas kopling pelan-pelan sembari memutar handle gas pelan-pelan untuk menjalankan motor.
Jika ingin berhenti, tarik dan tahan tuas kopling.
Putar handle gas ke arah berlawanan pelan-pelan sembari mengerem pelan-pelan.
Setelah berhenti, ungkit pedal gigi 1/2 untuk memposisikan ke gigi netral [Gambar 1 - B]. (jika anda mengungkitnya secara penuh maka posisi gigi akan berada di gigi dua [Gambar 1 - A])
Lepaskan tuas kopling.
Sebelum meninggalkan motor, putar kunci pada posisi LOCK dan pasang standar.
Cara diatas adalah 10 cara dasar yang perlu diketahui dan dilakukan untuk belajar motor berkopling. Untuk selanjutnya kita ke tahap pembelajaran menambah dan mengurangi gigi. Jika motor berjalan pada rentang kecepatan tertentu diharuskan mengganti gigi (menambah atau mengurangi).
Kisaran rentang kecepatan dan posisi gigi
Rentang kecepatan 0-10 km/jam : Gigi satu
Rentang kecepatan 10-40 km/jam : Gigi dua
Rentang kecepatan 40-60 km/jam : Gigi tiga
Rentang kecepatan 60-maksimal : Gigi empat (bila gigi motor sampai gigi empat)
Cara menambah gigi dan mengurangi gigi
Langkah awal seperti di 11 cara dasar di atas, tepatnya di poin/nomer 6. Di saat itu motor berada di posisi gigi satu.
Tambah laju motor sampai mencapai rentang waktu berikutnya.
Setelah mencapai kecepatan 10 km/jam, tambah gigi (selain dengan melihat kecepatan, juga bisa dengan mendengar mesin, saat mesin terdengar meraung segera lakukan penambahan gigi. Tips ini untuk motor yang speedometer/indikator kecepatannya rusak).
Sebelum menambah gigi, tarik dan tahan tuas kopling.
Tambah gigi dengan mengungkit pedal gigi untuk memposisikan ke gigi dua.
Lepaskan tuas kopling perlahan-lahan.
Tambah lagi laju motor.
Ulangi cara-cara diatas (nomer 2, 4, 5, 6, 7) untuk menambah gigi ke rentang kecepatan berikutnya.
Untuk mengurangi gigi, kurangi laju motor dengan memutar handle gas ke arah berlawanan.
Jika sudah mencapai rentang kecepatan untuk mengurangi gigi, tarik dan tahan tuas kopling.
Injak pedal gigi untuk mengurangi gigi.
Lepas tuas kopling pelan-pelan.
Kurangi lagi laju motor.
Ulangi langkah-langkah sebelumnya (nomer 9 -12) untuk mengurangi gigi ke rentang kecepatan selanjutnya.
Jika gigi sudah berada di posisi gigi satu dan anda akan berhenti. Silahkan lanjutkan tahap-tahap berikutnya seperti di 11 cara dasar di atas, tepatnya di nomer 7.
Tambahan
Jika gigi berada di posisi gigi dua dan anda ingin mengganti gigi langsung ke posisi netral tanpa memposisikannya ke gigi satu terlebih dahulu, maka injak pedal gigi 1/2 [Gambar 1 - C] (jika anda menginjak pedal gigi secara penuh maka posisi gigi akan berada di gigi satu [Gambar 1 - D])
Ilustrasi cara menambah gigi dan mengurangi gigi dengan melihat Gambar 1
Menambah :
N D 1 A 2 A 3 A 4
Mengurangi :
4 D 3 D 2 D 1 B N atau 4 D 3 D 2 C N
Keterangan
A. Ungkit secara penuh
B. Ungkit setengah
C. Injak setengah
D. Injak secara penuh
N. Posisi persneling di gambar (Netral)
1-4 : Gigi/persneling
Sumber : d-dig.blogspot.com
Minggu, 06 Oktober 2013
Aplikasi Belajar Nyetir Mobil
Masih merasa kesulitan untuk belajar mengemudi mobil? atau masih bingung materi dasar apa yang harus dimiliki oleh pengendara mobil untuk bisa lancar mengemudi ?
Nah, disini saya mendapatkan file game yang berupa flash dan akan saya share untuk kalian semua agar bisa lebih mudah untuk belajar cara mengemudi mobil yang baik.
Di dalam file extract yang saya sediakan ini terdapat 2 game / aplikasi yang bisa Anda mainkan secara bergantian.
Namun, kekurangan dari kedua game ini adalah bahwa prosedur mengendarai berada di lajur kanan yang mana kebalikan dari prosedur yang dipakai di Indonesia yaitu lajur kiri.
Tapi tak apalah, caranya juga masi sama kok..
Nah, kalau mau download gamenya bisa langsung klik link di bawah ini
Download Aplikasi dan Game Belajar Mengendarai Mobil
Jumat, 20 September 2013
Belajar Nyetir? Perhatikan Ini
Pertama, Kenali fungsi dari alat yang di gunakan untuk menyetir mobil, seperti :
- Stir mobil, untuk membelokkan mobil.
- Pedal Gas (pada gambar bagian A), berfungsi untuk menjalankan dan pengatur kecepatan mobil.
- Pedal Rem (pada gambar bagian B), berfungsi untuk menghentikan jalannya mobil.
- Pedal Kopling (pada gambar bagian C), berfungsi untuk menetralkan gas dan membantu perpindahan gigi porsneling.
- Tuas porsneling, untuk mengganti gigi porsneling.
Kedua, Pahami waktu penggunaan dari masing-masing alat di atas.
Stir mobil, di gunakan ketika ingin berbelok. (rasanya cukup jelas)
Pedal Gas, ketentuan penggunaanya :
- Di injak ketika mobil mau di jalankan, tentunya ketika gigi tidak dalam keadaan normal.
- Boleh tidak di injak, jika kecepatan sudah mencapai kebutuhan.
- Kecepatan mobil tergantung dari kedalaman injak pedal gas.
- Sering di gunakan bersamaan dengan pedal kopling.
Pedal Rem, di gunakan dengan ketentuan :
- untuk mengurangi kecepatan mobil, dengan menekan ringan.
- untuk menghentikan gerak mobil.
- Bisa di gunakan bersamaan dengan pedal kopling
Pedal Kopling, di gunakan dengan ketentuan:
- Untuk memindahkan tuas porsneling. Jika pedal kopling tidak di injak penuh maka tuas porsneling tidak bisa di gerakkan atau sulit digerakkan.
- Fungsi penekanan pedal kopling secara penuh, selain untuk memindahkan gigi, juga membuat pedal gas hanya meraung jika di injak, dan tidak akan menambah laju mobil.
- Penggunaan pedal kopling sering di gunakan bersamaan dengan pedal gas. khususnya ketika mobil mau mulai berjalan, dan ketika mobil berjalan pelan.
- Sesuaikan tekanan pada pedal kopling dengan pedal gas, ketika mobil mau memulai jalan.
- Pedal kopling bisa dilepas dari pijakkan, ketika mobil sudah melaju.Pedal kopling tidak boleh di lepas dari pijakkan, ketika kondisi gigi berada di posisi selain normal, dan ketika mobil tidak melaju atau berjalan pelan. karena mobil akan langsung mati.
Tuas kopling, di gunakan dengan ketentuan:
- Penggerakkan tuas porsneling harus di dahului dengan menginjak pedal kopling.
- Untuk mengarahkan tuas porsneling ke arah gigi yang di inginkan, ikuti arah gambar di atas. contoh: masuk ke gigi 1, gerakkan tuas kekiri, kemudian ke atas.
- Rasakan setiap menggerakkan tuas porsneling menuju ke salah satu gigi, hingga ada suara klek. pertanda gigi sudah masuk.
- Untuk menormakan tuas porsneling. cukup dengan di arahkan ke tengah. contoh dari gigi 1, tarik kebawah sekali klek. jika sampai dua kali klek maka akan masuk langsung ke gigi 4. jika berada di gigi ke-4 maka naikkan tuas satu kali klek. jika sampai dua kali klek maka akan masuk ke gigi ke-3.
- Untuk masuk ke gigi 1 dan 2, harus ke arah kiri dulu, kemudian ke atas untuk gigi 1, ke bawah untuk gigi 1.
- Untuk masuk ke gigi 3 langsung ke atas. sedangkan untuk gigi 4 langsung ke bawah.Untuk pindah gigi, gerak tuas harus melewati posisi netral dulu.
Ketiga, Latihan menggunakan semua alat di atas, dengan cara :
Kondisi mobil tidak hidup atau tidak jalan :
- Latihan memindahkan pijakan kaki pada pedal, sampai hafal dengan fungsinya. hingga tidak perlu melihat pedal.
- Latihan arah tuas porsenling, dari gigi 1 sampai gigi mundur. sampai hafal.
Kondisi mobil hidup :
- Latihan perpaduan pedal gas dan pedal kopling saat memulai jalannya mobil.
- Latihan menjalankan mobil yang bergerak pelan.
Sumber : gaptect.com
Kamis, 22 Agustus 2013
Belajar Nyetir Mobil
Menguasai teknik menyetir mobil dan menjaga perilaku berkendara niscaya dapat menghindarkan pengemudi dari risiko mencelakai orang lain. Teori ini berlaku untuk semua orang di balik kemudi, laki-laki ataupun perempuan. “Sayangnya, di Indonesia, kebanyakan pengemudi tidak membaca teori dasar mengemudi dan hanya belajar praktiknya saja,” sesal pembalap kawakan Aswin Bahar.
Lantas, bagaimana agar setiap pengemudi aman sejak menstarter mobilnya? Praktikkan saja tips dari Aswin berikut ini:
- Sebelum naik ke mobil, lakukan senam-senam kecil. Pastikan tubuh dalam kondisi fit.
- Setelah itu, jangan langsung masuk mobil. Berputarlah mengelilingi mobil. Cek kondisi mobil. Lihat ban mobil, apakah ada yang kempes atau bocor. Lalu, buka kap mobil seminggu sekali untuk mengecek elemen penunjang kinerja mesin.
- Masuklah ke mobil, atur jarak duduk dengan setir. Lalu, pasang sabuk pengaman dengan benar. Lanjutkan dengan menyalakan mesin mobil. Jangan langsung dijalankan mobilnya, namun tunggu beberapa saat agar mesin mobil panas
- Atur kecepatan mobil sekitar 40 kilometer per jam. Selain itu, atur pula jarak mobil Anda dengan mobil di depan, sisakan ruang sebanyak dua mobil.
- Lemparkan pandangan sejauh mata memandang. Gunakan jam terbang untuk menafsirkan arah gerak kendaraan lain berikut kecepatannya.
- Gunakan kaca spion untuk melihat ke belakang, tengah, ke kiri, serta ke kanan. Minimal, lihat kaca spion setiap delapan detik. “Kaca spion jangan dipakai berkaca saja,” celetuk Aswin yang sudah 47 tahun berkiprah di dunia balap.
- Saat mengemudi, hindari penggunaan sepatu berhak tinggi. Juga, jangan lepas dan menaruh sepatu di dekat rem. Sepatu itu bukan tak mungkin akan menyangkut di rem.
Sumber : Republika.co.id
Kamis, 11 Juli 2013
Lewat Tikungan? Ikuti Cara Ngerem berikut ! Part 2
3. Jalan Berkerikil
Sewaktu melalui tikungan berbatu kerikil, kondisi mobil boleh dikatakan hampir tak terkendali atau kemungkinan tergelincir amat besar. Meski demikian, kondisi mobil masih dapat dikendalikan walau hanya sebatas 80 persen.
Penyebabnya karena batu kerikil tidak menyatu dengan aspal, sehingga permukaan ban berada di atas kerikil bukan aspal. "Sebaiknya hindari tikungan jalan berkerikil seperti ini, kecuali jika memakai ban khusus yang jarang dijual," tambah Fitra.
4. Jalan Berpasir
Sementara begitu melalui tikungan berpasir, mobil dapat dikendalikan walaupun lebih riskan dibandingkan tikungan jalan basah. Faktor pengendalian hanya sebesar 70 persen tergantung kecepatan dan jenis ban.
5. Jalan Bertanah
Pengereman pun sebaiknya dalam keadaan lurus sebelum melakukan manuver. Namun ketika melalui tikungan jalan yang ada tanahnya, pengendalian cuma terkontrol sebesar 60 persen, terutama pada jenis tanah yang masih diselimuti embun pagi. Tapi sebaiknya, hindari tikungan jalan seperti ini.
Sumber : otosia.com
Minggu, 23 Juni 2013
Lewat Tikungan? Ikuti Cara Ngerem berikut ! Part 1
1. Jalan Kering
Berbagai kondisi jalan membuat pengemudi harus jeli memahami teknik pengereman di tikungan yang benar. Pengereman di tikungan ketika melalui jalan kering misalnya, kondisi ban harus lebih menapak, sehingga kontrol mobil terkendali 90 persen.
Sisanya, hanya berupa decitan suara ban. Dengan kecepatan tinggi, maka posisikanlah mobil Anda secara lurus. Lalu, barulah melakukan manuver yang terkendali.
2. Jalan Basah
Sedangkan ketika melakukan pengereman di tikungan jalan basah, mobil dapat terkendali sebanyak 70 persen ketika melaju pada kecepatan tinggi. Namun kontrol kendali mobil masih bisa dirasakan.
Hanya dalam kondisi ini perlu keseimbangan antara tekanan pedal gas dan rem guna menghindari terjadinya selip pada kecepatan tinggi. Pada kecepatan rendah dan sedang, faktor jenis dan tapak ban lebih berpengaruh.
Sumber : Otosia.com
Senin, 10 Juni 2013
Kampas Rem
Jangan sekali-kali meremehkan persoalan rem. Selain memperhatikan umur pakai peranti pengereman, gunakan kampas rem yang berkualitas demi keamanan dan kenyamanan berkendara. Salah pilih peranti rem, bisa fatal akibatnya. Menyangkut masalah pengereman dan kampas rem, Arif Tri Waskito, Production Director PT Remindo Prima Mitra (RPM) membagi tips untuk pengendara.
Menurut Arif, ketika pengendara menghadapi persoalan pengereman, yang pertama harus dilakukan adalah membawa kendaraan ke mekanik yang berpengalaman, jangan bespekulasi sendiri. Sebagaimana yang juga disampaikan Arif dalam blognya, http://rpmbrake.blogspot.com/, banyak hal yang dapat menyebabkan kegagalan pengereman.
Sedikitnya ada beberapa penyebab rem gagal berfungsi dengan baik. Berikut tips yang diberikan Arif :
- Periksa minyak rem. Jika lampu rem menyala, isilah kembali minyak rem sesuai anjuran.
- Pahami suara bernada tinggi atau memekik scraping ketika Anda menginjak rem. Itu pertanda bahwa brakepad aus. Namun ini hanya berlaku pada brakepad yang memiliki wear indicator.
- Cermati, dan bila terdengar suara gesekan antara logam dengan logam saat pengereman, itu menunjukkan terjadi keterlambatan penggantian rem. Brake pad atau brake shoe benar-benar aus, dan Anda akan merusak rotor atau drum. Anda harus melakukan pemeriksaan kampas rem sebelum kasus ini terjadi.
- Rasakan pedal rem. Jika lembut, lembek atau dirasakan lebih keras dan lebih tinggi ketika dipompa, Anda mungkin perlu membleeding rem (membuang gelembung udara yang ada dalam line brake).
- Perhatikan pula, jika pedal rem perlahan-lahan tenggelam ke lantai ketika Anda menginjak pedal rem (atau sebentar-sebentar), Anda mungkin harus mengganti master silinder baru.
- Jalankan mobil pada kecepatan rendah, lakukan pengereman . Jika rem berderit, Anda mungkin perlu brake pad baru, atau permukaan rotor perlu diresurface kembali
- Pahami, bila mobil seperti tertarik ke satu sisi saat melakukan pengereman, hal ini mungkin disebabkan oleh tekanan hidrolik yang tidak sesuai di salah satu bagian dari sistem rem, atau salah satu rem mungkin menempel. Front-end juga dapat menyebabkan gejala ini.
- Pertimbangkan rotor kendaraan jika Anda merasa denyut ketika menginjak pedal rem, terutama saat pengereman pada kecepatan tinggi. Gejala ini mungkin menunjukkan rotor rem sudah rusak atau tergores. Rotor akan perlu untuk di resurface atau diganti.
- Terakhir, ingatlah bahwa rem yang berasap, biasanya disertai dengan bau yang sangat menyengat, ini mengindikasikan kaliper rem atau silinder roda macet. Gejala ini juga bisa disebabkan oleh penggunaan rem tangan atau kabel rem tangan macet
Sumber : otosia.com
Selasa, 28 Mei 2013
Tips dan Trik Mengatasi Rem Macet
Keamanan saat berada dalam perjalanan adalah harapan semua pengemudi. Namun terkadang musibah bisa terjadi sewaktu-waktu, tanpa kita sadari. Ibarat sebuah pepatah, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Alhasil, perjalanan pun menjadi terhambat.
Salah satu kendala saat berkendara yang terkadang muncul tiba-tiba salah satunya adalah rem macet atau blong. Tentu saja hal ini sangat membahayakan, karena mobil kita tak bisa dikontrol saat berada dalam kondisi di jalanan berpotensi menimbulkan tabrakan.
Namun demikian, jika saja seandainya hal ini terjadi, maka para pengemudi sebaiknya tak perlu merasa panik. Stay calm alias tetap tenang, perhatikan kondisi jalan dan kurangi kecepatan, dengan memindahkan gigi perseneling yang lebih rendah secara bertahap (5-4, 4-3, 3-2, 2-1). Kemudian segera nyalakan lampu hazard atau lampu sein kiri dan segera mencari tempat yang paling aman untuk berhenti, sambil lakukan pengereman dengan menggunakan rem tangan.
Lantas apa sebenarnya yang terjadi dengan ban mobil kita saat rem mendadak macet atau blong?
Rem Cakram
Rem cakram terdiri dari piringan cakram baja terbuka dan unit kampas untuk menjepit cakram, sehingga putaran roda berhenti. Sistem pengeremannya menggunakan sistem hidrolik/minyak. Rem cakram memiliki keunggulan pada sistem pengereman yang lebih pakem dibandingkan model tromol. Akan tetapi banyak juga kendala-kendala yang sering terjadi pada sistem pengereman hidrolik, salah satunya yang disebabkan masuk angin (angin masuk ke dalam selang). Beberapa kasus rem macet atau blong yang terjadi pada rem cakram:1. Rem yang macet saat berputar disebabkan karena posisi pad/kampas rem yang tidak rata menyentuh piringan/miring. Untuk rem yang nyeplos atau tidak berfungsi ini bisa disebabkan karena terjadi kebocoran pada selang penghantar minyak dari master rem ke kaliper (tempat kapas rem) untuk mengatasinya bisa mengganti selang rem dan juga seal/karet pada master rem dan kaliper. 2. Sementara angin yang masuk ke dalam sistem pengereman bisa juga membuat rem cakram tidak pakem lagi. Untuk mengatasi hal ini, cek minyak rem pastikan penuh sampai batas maksimal, kemudian kocok-kocok handle rem dan tahan, buka napel yang ada di kaliper, setelah angin keluar, kencangkan kembali napel. Ulangi terus sampai angin hilang dan rem kembali normal. 3. Apabila minyak rem berkurang, bisa disebabkan karena kampas rem sudah mulai habis/tipis, sehingga piston pada kaliper terdorong dan minyak rem terdorong ke bagian kaliper. Jangan langsung mengisi minyak rem yang berkurang dari batas maksimal indikator pada master rem. Karena setelah kampas rem diganti dengan yang baru, maka piston akan terdorong lagi ke dalam kaliper dan minyak rem kembali naik. Jika minyak rem terlalu penuh maka akan meluap. Hal seperti ini juga bisa menyebabkan rem macet.4. Rem cakram membutuhkan perawatan berkala sehingga fungsinya dapat optimal. Karena posisinya terbuka, maka debu dan kotoran dengan mudah menempel pada rem cakram. Perawatan berkala dilakukan dengan menyemprotkan pembersih cakram (disc cleaner).5. Permukaan piringan cakram dan kanvas rem bisa saja menjadi tidak rata. Karena kuatnya gesekan yang terjadi, maka permukaan piringan cakram dan kanvas rem menjadi tipis. Karena permukaan kanvas rem yang sudah tipis tersebut maka dapat terjadi bunyi berdecit ketika dilakukan pengereman, dan apabila hal itu terjadi, sebaiknya segera ganti kanvas rem Anda. 6. Perawatan bisa dilakukan dengan mengampelas atau membubut kanvas rem dan piringan cakram supaya permukaannya tetap rata, tergantung kondisinya. Akan tetapi, jika kondisinya sudah tipis, maka akan lebih baik untuk menggantinya. Piringan cakram yang terlalu tipis bisa menyebabkan retak-retak atau bahkan pecah ketika digunakan. 7. Minyak rem memiliki batas waktu pemakaiannya. Seiring waktu minyak rem akan mengalami penurunan fungsinya. Molekul-molekul dan aditifnya mengalami kerusakan. Maka, penggantian berkala perlu dilakukan. Hal yang perlu diperhatikan adalah jumlah minyak remnya. Jika jumlahnya mulai berkurang, segera isi sehingga jumlahnya cukup.
Rem Tromol
Rem tromol adalah pengereman yang dilakukan dengan cara menekan sepatu rem yang tidak berputar terhadap tromol (brake drum) sehingga menghasilkan gesekan dan membuat kendaraan dapat berhenti. Beberapa kasus rem macet atau blong yang terjadi pada rem cakram:1. Kanvas rem lengket bisa disebabkan karena air, termasuk air hujan yang menggenang di jalan atau air dari steam saat mobil dicuci masuk ke dalam tromol rem. Rem macet bisa dirasakan saat tuas rem tangan dilepaskan, hingga mobil maju atau mundur mobil terasa berat. Bahkan dalam kondisi ekstrim, roda tidak akan berputar sama sekali dan bila dipaksakan akan mengeluarkan asap dan bau kampas rem terbakar. 2. Langkah pertama atau yang paling sederhana untuk mengatasi ini adalah dengan memaksa maju atau mundur mobil dengan perlahan-lahan lepas pedal kopling dan injak pedal gas. Lakukan cara ini beberapa kali dengan maju atau mundur Bila kanvas tidak melekat kuat di tromol, maka akan dengan mudah dipisahkan. Tanda-tanda kanvas sudah lepas adalah suara keras seperti benda jatuh. 3. Namun, bila cara itu tidak berhasil, segera dongkrak roda belakang dan lepaskan roda. Setelah itu pukul keras-keras tromol dengan palu, hal itu dimaksudkan agar kanvas rem bisa lepas dari lengket.
Sumber : otosia.com
Langganan:
Postingan (Atom)